Cerpen kiriman Pembaca berjudul Jam Tangan | Cerpen berjudul Jam Tangan berikut merupakan karya dari seseorang yang bernama Putra asal Garut, Jawa Barat. Dia mengirimkan cerpen ini kepada kami dan meminta untuk di postingkan cerpennya yang berjudul Jam Tangan ini. Kamu juga bisa mengirimkan karya tulis kamu, baik itu cerpen maupun puisi dan pastinya akan kami publikasikan. Selamat menikmati cerpen pembaca : Jam Tangan.
JAM TANGAN
Aku adalah Putra, anak bungsu dari 5 bersaudara. Aku mempunyai 2 orang Abang dan 1 orang Kakak. Aku sekarang naik ke kelas 8 SMP. Aku tinggal bersama Papa, Mama, dan saudara-saudara-ku.
Tahun ini, Aku sangat senang karena nila sekolahku meningkat. Aku naik ke kelas 8, dan senang mendapatkan teman-teman akrab baru disekolahku.
Suatu hari, Aku berulang tahun ke-13, saat dirumah. Aku melihat Papaku sedang duduk santai, Aku pun menghampirinya. Dan saat aku menghampiri Papa, Papa bertanya kepadaku ''Put, hari ini kamu ulang tahun ?'' Tanya Papa
'' Iya, Pa '' Jawabku
''Selamat ulang tahun ya Put'' sembari memelukku,
''Makasih ya pa'' Jawabku
Papa bertanya kepadaku ''Mau dikasih hadiah ulang tahun apa Put?''
''Jam tangan saja lah, Pa'' Jawabku dengan senang
Tiba-tiba datang Mamaku dan berkata ''Put, Selamat ulang tahun ya, maaf Mama gak bisa ngasih kamu kado, yang penting Putra anak Mama sehat selalu.''
''Tidak apa-apa, Ma. Terima kasih ucapannya'' Jawabku kepada Mama
Esok harinya, Aku bersama Papaku pergi membeli Jam tangan yang sudah dijanjikan Papa sebagai hadiah ulang tahunku. Aku pun memilih Jam tangan cukup lama, Setelah lama memilih, akhirnya Aku pun mendapatkan Jam yang sudah memikat hatiku.
Dengan gembira, Aku memakai Jam tangan hadiah tersebut setiap harinya. Namun, suatu saat, Abangku melihat Jam tangan yang aku pakai dan berkata '' Bagus Jam kamu Put, Boleh pinjam lah tu.'' Sembari tertawa sinis. Dengan berat hati Aku pun meminjamkan barangku tersebut. Abangku memang suka meminjam barang orang lain.
Suatu hari, Kami jadi sering berkelahi karena Aku tidak mau meminjamkan Jam Tanganku. Sehingga akhirnya Jam tanganku pun rusak. Dan akhirnya jam tanganku kusimpan saja sebagi kenang-kenanganku. *